Jumat, 27 November 2015


ini ceritaku mana ceritamu

Kehidupan kita pasti punya pengalaman, pengalaman menyedihkan, menyenangkan, menakutkan, bahkan memalukan. Hari ini saya akan menceritakan pengalaman menarik saya yang sangat memalukan, pasti kalian akan terkejut (PD banget). Aku adalah seorang santri di sebuah pesantren. Pada waktu itu musim penghujan, menyenangkan sekali kita bisa menikmati hujan setelah kemarau yang sangat panjang, awan yang gelap suasana yang sunyi dan berubah dengan keributan. Coba deh kalian bayangin gimana situasinya itu.

     Di teras pondok aku sendirian sambil baca novel yang judulnya teriakan anak Indonesia, saking fokusnya aku gak sadar kalo ujan sudah turun dengan derasnya, aku hanya diam dan ngelamun, tapi ada salah satu temanku yang berteriak, “toloooong….. toloooooooong………. Ada hujaaaaaan…. Huuujaaaan” aku anya diam dan memandangnya, ternyata dia minta tolong surunh ngangkatin baju jemuran. Dan aku terkaget dari lamunanku yang dari tadi aku nikmati.

     Aku lari sekencang mungkin menghampiri lautan jemuran baju yang sangat banyak, terus aku berkata “ada apa minta tolong??” temenku jawab. “angkatin bajunya dong, banyak nih, bantuin cepet!!!”. Dengan sigap aku menyiapkan energy untuk mengangkat baju dari tali jemuran. Dengan tak sadar banyak anak anak yang berteriak memandangku, aku hanya menghiraukan seruan mereke, dalam hati aku berkata(halah palingan minta suruh ngangkatin bajunya dia, ah ogah banget). Semakin lama semakin riuh suara temen-temenku dengan teriakan “mlotrok woy mlotrok” aku tersadar bahwa hari ini aku memakai sarug dan aku tak pandai memakainya, dan ternyata yang mlotrok itu adalah sarungku, dan sarungku sudah sampai tanah, bodohnya kok aku gak ngerasain mlotrok ya…? Seketika itu aku naikin sarungku dan menjatuhkan jemuran yang tadi aku angkat, habis sudah aku kena omel anak-anak karena bajunya jadi kotor karena aku, padahal situasinya sedang hujn deras derasnya loh,, yaampun gimana dong itu ceritanya? Masak aku disuruh nyuciin, gak banget deh.

     Aku lari ke beranda pondok dengan raut wajah ngos-ngosan dan berlinang tawa, dan 1 pondok menertawakanku smua . ini pengalaman yang tidak terlupakan. Terimakasih, jangan bosen bosen yaaaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar